Sinopsis Novel : Laskar Pelangi
Sekolah Muhammadiyah belitong akan ditutup jika siswa baru ditahun ini tidak genap dari 10 orang. Ikal, Lintang, Mahar, Syahdan, Trapani, Kucai, Samson, A Kiong, Sahara merupakan murid baru sekolah tersebut.
Namun hanya berjumlah 9 orang. Bu Muslimah harap-harap cemas sambil melihat-lihat keluar, ini merupakan hari pertama Bu Mus mengajar di SD Muhammadiyah ini. Batas waktu telah habis, ketika itu kepala sekolah Bapak Harfan Efendy Noor mengahampiri para orang tua murid dan menepuk bahu mereka.
Namun hanya berjumlah 9 orang. Bu Muslimah harap-harap cemas sambil melihat-lihat keluar, ini merupakan hari pertama Bu Mus mengajar di SD Muhammadiyah ini. Batas waktu telah habis, ketika itu kepala sekolah Bapak Harfan Efendy Noor mengahampiri para orang tua murid dan menepuk bahu mereka.
Ketika Pak Harfan mengucapkan Assalamu’alaikum untuk mengucapkan pidato perpisahan, tiba-tiba Trapani berteriak.
“Harun, itu Harun!”
Harun ini berusia lima belas tahunan, dan agak terbelakang mentalnya. Karena SLB sangat jauh, Ibu Harun memeohon kepada Pak Harfan agar menerimanya anaknya. Pak Harfan kemudian tersenyum.
“Genap sepuluh orang...”, katanya.
Harun menjadi penyelamat SD Muhammadiyah Belitong tersebut. Para orang tua dan anak-anaknya bisa bernapa lega, karena bisa bersekolah.
****
Mahar merupakan Siswa yang memiliki bakat seni, dia berhasil membawa SD Muhammadiyah Belitong ini menang pada acara Karnaval 17 Agustus. Mengangkat martabat sekolahnya yang dari dulu diejek sekolah kampungan oleh orang-orang. Dengan ide Mahar, para seluruh siswa memakai pakaian ala Suku Masai dari Afrika. Hanya bermodalkan cat dan daun-daunan dengan penutup kepala jalinan ilalang. Dan juga kalung yang terbuat dari buah aren yang dikalungkan dileher.
Rupanya kalung dari buah aren ini merupakan sebagai pembalasan Mahar untuk seluruh anggota Laskar Pelangi yang selalu mengejeknya dengan tingkah lakunnya yang gila. Berkat buah aren tersebut yang menjadi penyebab gatal-gatal dibagian leher, serta juga memberikan efek tidak bisa diam pada saat tampil dipanggung.
SD Muhammadiyah Belitong mendapatkan piala pertamanya dari acara Karnaval 17 Agustus ini, setelah sekian tahun selalu dimenangkan oleh SD PN Timah.
****
Suatu hari di komplek perumahan timah di sebuah rumah, terlihat bapak-bapak yang sedang bingung karena mengurus anak perempuanya ini. Bapak ini yang mengendalikan para pekerja timah dan tenaga ahli alat berat. Tetapi dia sepertinya angkat tangan dengan anak perempuanya ini.
Anak perempuan ini bernama Flo. Flo merupakan siswi SD PN Timah. Ketika itu dia sedang les piano di rumahnya. Guru privat sengaja didatangkan dari luar pulau sumatra oleh ayahnya. Tetapi nampaknya flo tidak bersemangat dan tidak berminat sama sekali dan hanya menguap beberapa kali. Flo ini merupakan juara boxing antar sekolah. Ketika guru privatnya memberikan materi lainya, Flo menguap lagi.
****
Mahar rupanya selain tertarik dengan dunia seni, dia juga tertarik dengan dunia mistis. Bersama asistenya A Kiong, Mahar beraksi datang ke rumah ikal yang saat itu sedang sakit karena baru saja ditinggal A Ling (sepupu A Kiong) ke Jakarta.
A Ling merupakan cinta pertama ikal yang ditemui ditoko Sinar Harapan ketika ditugaskan membeli kapur. Dengan ala dukun palsu dia mahar memulai ritualnya
“Tiga anak jin tersinggung, karena kau telah mengencingi daerahya”. Kata mahar pada ikal.
Muka ikal disembur menggunakan air putih yang sudah diberi jampi-jampi konyol ala mahar. Ketika Mahar pulang bersama A Kiong, datang Bu Mus dan teman-teman sekolah Ikal. Bu Mus memberikan Pil mujarab, yaitu pil APC. Syahdan yang tadi melihat kelakukan mahar menceritakan pada Bu Mus, dan sambil menyilangkan jari didahinya.
Tingkah laku mahar rupanya sudah keterlaluan, Bu Mus mengintograsi Mahar di depan kelas. Pertanyaan demi pertanyaan dilontarakn Bu Mus, tetapi Mahar seakan tidak pernah kapok. Ketika Bu Mus mencapai puncak kemarahanya, ada suara ketuk pintu diluar kelas.
Ternyata Flo dengan ayahnya. Flo ingin bersekolah di SD Muhammadiyah ini karena tertarik dengan karnaval waktu itu, dan lebih anehnya lagi flo juga tertarik dengan kegiatan Mahar, yaitu Tentang Mistis.
****
Baca juga: Sinopsis film : Real Steel
Lintang harus pulang pergi dari rumahnya ke sekolah sejauh 80 Km dengan bersepeda. Pernah suatu ketika rantai sepedanya copot dan dia menuntun sepedanya ke sekolah walaupun jam pelajaran sekolah akan selesai. Lintang masih sempat menyanyikan lagu Padamu Negeri sesaat sebelum lonceng berbunyi. Belum lagi kalau musim buaya bertelur, dia harus berhati-hati. Pernah suatu ketika ada seekor buaya yang berjemur dan menghalangi jalan.
Lintang hanya menunggu sampai buaya itu pergi. Dia memperkirakan peluang dia lolos jika dia berjalan melewati buaya dengan ilmu fisika. Tetapi nampaknya ilmu itu tak berguna, karena buaya hidup jutaan tahun yang lalu sebelum ilmu fisika ini ditemukan.
Lintang hanya bisa menunggu sampai buaya itu menyingkir. Tiba-tiba dari kejauhan ada seseorang, ternyata orang ini adalah Bodenga. Bodenga merupakan pawang buaya. Tidak ada yang tahu asal-usul bodenga ini, dan tak banyak orang yang melihat bodengan kecuali hanya cerita. Lintang terselamatkan oleh bodenga.
****
SD Muhammadiyah baru pertama kali ikut lomba kecerdasan. Tentu saja hal ini merupakan pengaruh dari juara karnaval lalu dan SD Muhammadiyah ini diperhitungkan. Lintang, Ikal, dan Sahara menjadi wakil untuk lomba. Para pendukung sekolah masing-masing memberi semangat.
Terlihat pendukung SD PN Timah memakai baju khusus yang dipunggungnya bertuliskan VINI, VIDI, VICI, yang artinya ; AKU DATANG, AKU LIHAT, AKU MENANG. SD PN Timah mengirim tiga regu. Para pendukung SD PN Timah melihat tajam kearah Flo yang dianggap penghianat oleh mereka. Tetapi Flo tak peduli, dan terus mengibarkan bendera SD Muhammadiyah yang sudah lusuh dan memberi semangat.
Ikal dan Sahara terlihat gugup, Bu Mus membaca situasi mereka. Sementara Ikal melihat Lintang yang berekspresi dingin dan dari tadi hanya diam. Mungkin mereka akan dipemalukan tanpa mendapatkan satu poin. Pada saat dewan juri membacakan soal dan belum sepenuhnya disampaikan, bunyi bel dari SD Muhammadiyah terdengar dan Lintang mejawab dengan cepat dan tepat. Begitulah pemandangan seterusnya, sampai-sampai tim lain berspekulasi dengan menekan cepat-cepat tombol sebelum Lintang, walau mereka belum tahu jawabanya.
Ketika lintang menjawab “Cincin Newton” diberikan nilai seratus oleh dewan juri. Tetapi ada yang menyangkal dengan jawaban Lintang. Dia adalah guru fisika teladan dari SD PN Timah yaitu Drs Zulfikar. Drs Zulfikar ini menyangkal jawaban Lintang dan menantang lintang untuk beradu argumentasi.
Benar saja, dengan bijak Lintang mampu menjelaskan secara rinci kepada guru fisika teladan itu, bahwa jawabanya itu tidak hanya menebak-nebak saja. Dan akhirnya SD Muhammadiyah ini menang dalam lomba kecerdasan antar sekolah.
****
Konon, di Pulau Lanun ada seseorang manusia setengah siluman yang sakti mandraguna. Yaitu Tuk Bayan Tula. Tuk artinya Datuk,. Bayan adalah sebutan orang yang berilmu hebat dibelitong dan Tla yang berarti Kualat. Mungkin jika ada yang jurang aja kepada Tuk Bayan Tula maka akan kualat. Ketika itu terpikir oleh Mahar dan Flo yan ingin lulus ujian dengan cara instan. Gara-gara kegiatan mistisnya, nilai-nilai Mahar dan Flo merah semua.
Societeit de Limpai, merupakan kelompok para penggila mistis yang didirikan oleh Mahar. Mahar, Flo, Ikal yang menjabat menjadi bendahara dan anggota lainya pergi ke Pula Lanun untuk menemui Tuk Bayan Tula. Dengan menyewa kapal motor bermesin tinggi lengkap dengan Nahkodanya. Nahkodanya ini tak sembarangan, waktu ini Nahkoda ini juga pernah pergi ke Pulau Lanun untuk menemui Tuk Bayan Tula untuk meminta bantuan kepada Tuk saat Flo hilang di hutan.
Dengan uang-uang para anggota Societeit de Limpai yang terkumpul akhirnya mereka berangkat ke Pulau Lanun. Pada awalnya perjalanan mereka menyenangakan, tetapi waktu akan menjelalang malam tiba-tiba badai datang menerpa mereka. Mereka saling berpengangan satu sama lain agar tak terhempas badai.
Semua anggota Societeit de Limpai muntah, karena tergoyang-goyang badai. Ketika itu salah satu dari mereka mengumandangkan adzan. Dan perlahan-lahan badai pun berhenti. Setelah beberapa lama akhirnya mereka sampai di Pulau Lanun.
Suasana mistis dan meyeramkan terasa kuat di Pulau itu. Suara lolongan anjing berkali-kali terdengar namum tak tampak. Kadang-kadang juga terdengar bayi menangis dan nenek tua yang memohon ampun dari jilatan api neraka. Akhirnya kami sampai di gua tempat Tuk tinggal. Rupanya Tuk telah mengetahui kedatangan mereka dan tersedia pelepah pisang dengan jumlah yang datang untuk duduk.
Dari kegelapan muncul yang mungin adalah Tuk Bayan Tula. Tak menginjak tanah bergerak maju mundur dengan perawakan tinggi besar. Rambut terurai dan jenggot dan kumis panjang bercampur warna cokelat dan putih. Mahar menceritakan maksud dia datang menemui Tuk. Tiba-tiba Tuk menepuk bahu Mahar, dan para anggota Societeit de Limpai nampak bangga ketuanya disentuh oleh legendaris sakti mandraguna.
Mahar lalu mengeluarkan sepucuk surat dan pena dan meyerahkan ke Tuk. Lalu Tuk kembali kedalam gua. Terdengar suara bantingan keras seperti sepuluh orang berkelahi. Rupanya untuk memenuhi permintaan Mahar, Tuk Bayan Tula harus mengalahkan ribuan hantu. Ketika itu Tuk kembali dengan keadaan terengah-engah dan compang-camping. Lalu Tuk menyerahkan gulungan surat itu ke Mahar, dan mengisyaratkan dibuka pada saat sampai dirumah.
Ketika waktu pejaran sekolah selesai, semua para anggota Laskar Pelangi, Societeit de Limpai Para orang-orang sawang, bahakan Nahkoda yang menyatakan minat untuk menjadi anggota baru, siang itu berkumpul dibawah pohon filicium. Sebelum membuka Mahar berpidato tentang perjuanganya dalam bertem Tuk Bayan Tula. Inilah pesan yang tertulis dari Tuk Bayan Tula:
INILAH PESAN TUK BAYAN-TULA UNTUK
KALIAN BERDUA
KALAU INGIN LULUS UJIAN:
BUKA BUKU, BELAJAR!!.
Pelajaran yang dapat diambil dari Novel Laskar pelangi:
Keren nih novel udah baca tapi blom tamat hehe
ReplyDeleteWah, bagus gan.
ReplyDeleteNanti kalo udah tamat, disambung trilogi novelnya lagi.